Posts

Showing posts from October, 2018

Pahami Pola Persebaran Jihadisme ala ISIS di Dunia Maya

Internet atau dunia maya memang menjelma bak pisau bermata dua. Di satu sisi, dengan seperangkat fiturnya yang beragam, tiap orang dimungkinkan mengakses apa saja. Di sisi lain, kebebasan akses yang tak terbatas, ternyata juga memungkinkan tiap orang terjerumus ke dalam apa saja. Terlepas efek yang ditimbulkannya, yang jelas, internet telah secara nyata termanfaatkan sesuai eksistensinya: sebagai ruang informasi dan komunikasi paling signifikan. Tak terkecuali oleh kelompok ekstremis brutal (teroris), ruang ini jadi wadah potensial mereka, baik untuk menebar paham-paham kekerasan (ekstremisme, terorisme), maupun untuk merekrut calon-calon teroris. Internet jadi lahan subur untuk itu. Dalam Workshop & Kelas Menulis “Ekstremisme dan Psikologi Kekerasan” Indeks-Qureta-PPIM di Yogyakarta, hal ini dijelaskan secara detail oleh dosen di Departemen Sosiologi Universitas Gadjah Mada (UGM), M. Najib Azca. Menurutnya, upaya penyebaran jihadisme itu justru bermula dari hal-hal sederhana y

Sebuah Obsesi Bercinta dengan Bidadari

Beberapa waktu belakangan ini, isu intoleransi dan radikalisme benar-benar mencuat ke permukaan. Kelompok intoleran dan radikal makin berani menunjukkan eksistensinya. Dua kelompok yang pada dasarnya memiliki benang merah keterkaitan itu seperti mendapat panggung di negara ini. Media sosial sempat heboh saat seorang bhante (bhikhu) dipersekusi di Legok, Kabupaten Tangerang. Sang bhante dipaksa meninggalkan kampung halamannya  karena melaksanakan ibadah sesuai keyakinannya. Malang nasib sang bhante, ia berada di tengah permukiman penduduk yang mayoritasagama berbeda dengan sang bhante. Warga yang mengusir berdalih, sang bhante telah melakukan pelanggaran karena melakukan aktivitas ibadah di rumah. Bagaimana mungkin aktivitas ibadah di rumah adalah pelanggaran? Jika acuannya Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2006 dan Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama,

Muhammadiyah dan PBNU Teken 4 Pernyataan Bersama Untuk Kesatuan NKRI

Pemimpin Peduli Anak, Sebuah Karakteristik Seorang Muslim Sejati

Image
Setelah menerima penghargaan dari Komnas Perlindungan Anak pada tanggal 27 September kemaren, Kapolres Tanah Datar AKBP H. Bayuaji Yudha Prajas. SH terpilih menjadi pemenang dalam kategori Kapolres Peduli Anak. Acara yang diadakan oleh Media Center Mitra Polri ( MITRA POL) ini, dalam rangka memperingati HUT MITRAPOL ke-2, Rabu (31/10) di Gedung Bhayangkari Mabes Polri. Pada penganugrahan tersebut, Kapolres Tanah Datar berhasil memenangi Kategori Peduli Anak dari 13 Kategori yang telah ditetapkan oleh MITRA POL. Kapolres Tanah Datar berhasil mengalahkan nominasi lainnya dalam Kategori Kapolres Peduli Anak tersebut. Ada 5 Kapolres yang menerima penghargaan yang diberikan pada acara tersebut yaitu Kapolres Berprestasi, Kapolres Idola Masyarakat, Kapolres Peduli Sosial, Kapolres Media Sosial dan Kapolres Peduli Anak. “Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT atas penghargaan yang diberikan, semoga ini menjadi semangat dan dorongan untuk bekerja lebih baik lagi. Sebagai pemenang Kapolres

Klaim Keliru Atas Bendera Rasulullah

Image
Pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid oleh beberapa oknum BANSER Garut menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Pro-kontra mewarnai aksi yang bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional, 22 Oktober 2018. Banyak pihak, mulai dari ormas Islam, tokoh masyarakat, politisi, masyarakat umum, sampai netizen ikut mengungkapkan pandangannya. Mayoritas mengkritik habis-habisan, tetapi tak sedikit pula yang tak ikut menyalahkan BANSER. Terdapat alasan kuat di balik pro-kontra aksi pembakaran. Pihak pro mengatakan bahwa itu adalah bendera HTI, ormas Islam terlarang. Sementara yang kontra menganggap bendera tersebut adalah bendera Rasulullah. Lantas mana pendapat yang paling sesuai bila dilihat dari konteks komunikasi antarbudaya? Makna dan Fungsi Bendera Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bendera diartikan sebagai sepotong kain atau kertas segi empat atau segitiga (diikatkan pada ujung tongkat, tiang, dan sebagainya) dipergunakan sebagai lambang negara, perkumpulan, badan, dan sebaga

Alhamdulillah,.. Para Pemenang Lomba MTQ Kapolda Cup Dapat Hadiah Umroh

Image
Foto : Pemberian Hadiah Umroh kepada para pemenang MTQ Kapolda Cup Di Gresik GRESIK,  – Berakhir sudah lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Kapolda Cup tahun 2018 yang digelar Polres Gresik yang berlangsung pada Sabtu, 27 Oktober 2018 di Halaman Mapolres Gresik. Hadir pada kegiatan tersebut, Bupati Gresik Dr. Ir. H. Sambari Halim Radianto.,ST.,M.si, Majelis ILMI PP JQHNU Bapak Rois, Ketua Umum PP JQHNU Drs. KH. Saifulloh Mas’hum., SQ, Ketua IV PP JQHNU Tebuireng., Ahmad Ari Masyhuri., SQ., MA, Pengasuh PP MADRASATUL QURAN Tebuireng Dr. KH. Musta’in SyafJi’i., M.Ag, Ketua PWNU Jawa Timur  KH. Masrzuki Mustamar, Ketua MUI Kab. Gresik KH. Mansyur Sodiq., M.Ag, PJU dan anggota Polres Gresik serta Toga, Tomas Kabupaten Gresik. Setelah resmi dibuka oleh Waka Polda Jatim Brigjen M.Iqbal, S.I.K., M.H. pada tanggal 26 Oktober 2018 pada malam (27/10/18) kordinator dewan Hakim KH. Syaiful Munir  mengumumkan hasil pemenang lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Kapolda Cup tahun 2018 di Polres

Berusaha Sebarakan Ukhuwah Islamiyah, Kapolres Gresik Bentuk Da’i Kamtibmas

Image
Ciptakan Situasi Wilayah Tetap Sejuk, Kapolres Gresik Kukuhkan Da’i Kamtibmas Tribratanews-gresik.com – Polres Gresik terus melakukan sejumlah inovasi dalam rangka meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) tetan aman dan sejuk di Kabupaten Gresik. Kali ini, Polres Gresik merangkul sejumlah da’i sebagai mitra dalam meningkatkan kamtibmas. Pelaksanaan Pengukuhan Dai Kamtibmas di Wilayah hukum Polres Gresik, sebagai Forum Kemitraan antara Kepolisian dengan elemen masyarakat khususnya para Ulama dan Kyai oleh Kapolres Gresik AKBP Wahyu S Bintoro, SH SIK MSi. bertempat di Aula Putri Mijil Pendopo Bupati Gresik, Selasa (30/10/2018) pukul 13.30 WIB.   Pada kegiatan pengukuhan Da’i Kamtibmas Polres Gresik dihadiri PJU Polres Gresi, Kapolsek Jajaran Polres Gresik, Ketua MUI Gresik, Ketua PCNU Gresik, Perwakilan Muhammadiyah Gresik, Ketua LDII Gresik, Kesbangpol Gresik, Kemenag Gresik dan para tokoh masyarakat dan tokoh agama. Kapolres Gresik pada kesempatan tersebut

Metode Analisis Tulang Ikan Terkait Akar Radikalisme Islam Di Indonesia

Image
Analisis Tulang Ikan Akar Radikalisme Islam di Indonesia Munculnya isu-isu politis gerakan radikalisme Islam merupakan tantangan tersendiri bagi umat islam untuk menjawabnya. Isu radikalisme Islam sebenarnya sudah sangat lama mencuat dalam dunia internasional. Hal itu diperparah dengan racikan media yang terus memasak matang-matang isu tersebut guna menciptakan persepsi masyarakat dunia akan radikalisme Islam. Racikan tersebut dikemas dengan varian menu yang bersifat antipatif. Mulai dari sebutan kelompok garis keras, ekstrimis, militan, fundamentalis, hingga sebutan terorisme. Karena hal tersebut, ketergesa-gesaan dalam generalisasi menimbulkan masyarakat dunia tidak mampu memandang fenomena historis umat Islam secara objektif. Hal tersebut bukan berarti pembenaran terhadap praktik radikalisme yang dilakukan oleh sebagian umat islam. Karena pada dasarnya praktek radikalisme dengan atribut simbol Islam tidak lantas dapat digeneralisasi kepada Islam secara global. Karena pada das

Melawan Terorisme (Media) ala Martin Heidegger

Image
Jacque Derrida (1930-2004), dalam filsafat Dekonstruksi-nya, pernah mengatakan bahwa tidak ada makna yang stabil dalam setiap teks. Teks hadir dalam modenya sendiri, terpisah, bahkan -dalam pandangan ekstrem- dengan penulisnya sendiri. Pada prinsipnya, manusia membangun hubungan formasi makna secara spontan terhadap lingkungan sekitarnya. Ini lahiriah adanya. Tidak heran jika banyak secara spontan membangun tafsir pada fenomena. Sayangnya kadang mengeliminasi nomena, yang berujung pada nilai subjektif. Pun pada sebuah teks (berita media), kita banyak menerapkan konsep yang sama. Tulisan ini mengerucut pada beberapa status yang berseliweran di media sosial maupun tulisan (teks) berita dan opini yang terbit dalam portal-portal berita lokal-nasional, online maupun cetak, terkait dengan kejadian teror beruntun beberapa hari belakangan ini. Secara spontan, peristiwa-peristiwa itu membuat masyarakat kita begitu gaduh, riuh, takut, panik, dan resah di mana-mana. Kita seperti pesawat yan

Khilafah bukan masa depan terbaik bagi Indonesia

Khilafah bukan masa depan terbaik bagi Indonesia. Sebagai masyarakat plural dan multikultural, demokrasi merupakan jalan terbaik dari yang terburuk. Teokrasi akan dengan mudah membawa masuk dalam lingkaran totalitarian. Kegagalan Arab spring yang penuh pertumpahan darah merupakan bukti empiris bahwa khilafah adalah ahistoris bagi bangsa Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia merupakan jalan terbaik yang harus dipelihara. Bahwa demokrasi dapat disandingkan dengan Islam, tanpa Islam Addin wa daulah . Model piagam Madinah yang paling layak direkonstruksi dan direvitalisasi. Di sana, kemajemukan digelar dengan adanya common  platform . Satu-satunya cara mengatur tumpang tindihnya kepentingan jika ada common platform , di Indonesia yang kita sebut sebagai Pancasila. Dalam Pancasila setidaknya ada fungsi integratif yang semua agama merasa terlindungi. Ini yang dimaksud historis. Lalu, mengenai NKRI, bukan persoalan teritorial, tetapi terkait ideologi yang mengikatnya. Teritorialnya bisa

Korbankan Integrasi demi Menyembah Simbol

Tahun-tahun politik semakin dekat. Tetapi kita tidak bisa memungkiri bahwa keadaan rakyat Indonesia jauh dari kata siap. Mereka belum dewasa benar menghadapi gejolak-gejolak politik dan sosial yang marak di masyarakat. Sikap fanatisme yang berlebihan terhadap golongan politik tertentu membuat mereka tidak bisa lagi menyaring konflik sosial yang ada dan menjadi bulan-bulanan dari ancaman disintegrasi. Kasus-kasus dari bidang lain juga ikut terseret dalam konflik regional. Tak hanya sosial dan politik, bidang agama, ekonomi, pendidikan, dan lain-lain, juga dijadikan umpan oleh kelompok tertentu yang ingin memancing konflik. Mereka menginginkan konflik terjadi hanya untuk menunjukkan kelemahan lawan politik lalu dengan sendirinya masyarakat memiliki opini yang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh oknum tersebut. Masyarakat akan beropini bahwa partai politik tersebut salah dan partai inilah yang benar. Goal  yang diinginkan akan cepat terwujud apabila masyarakat memiliki sumbu yang p

Wakapolda Jatim Hadiri Pembukaan MTQ di Polres Gresik

Image
Waka Polda Jatim Brigjen Muhammad Iqbal SIK MH  menghadiri pembukaan ” Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Kapolda Cup 2018 Polres Gresik Jamiyyatul Qurra Wal Huffazh”. Kegiatan ini berlangsung  di Mapolres Gresik, Jumat (26/10/2018) sekitar pukul 19.00 WIB. Hadir pula Pejabat Utama Polda Jatim, Kapolres Gresik, Unsur Forkopimda Gresik, para pejabat polres Gresik, Kapolsek jajaran Polres Gresik, pejabat NU Pusat , Ketua PWNU Jatim, para Alim Ulama wilayah Gresik serta para peserta lomba Tilawatil Qur’an. Acara diawali doa iftitah yang dipimpin oleh KH Nur, dilanjutkan pembacaan ayat suci Al Quran oleh  Hajah Nur Khoiriyah, lagu ind  Nikmatul karimah. KH Zainul Arifin  berterima kasih kepada Waka Polda Jatim Brigjen Muhammad Iqbal, dan Kapolres Gresik AKBP Wahyu Bontoro yang telah menfasilitasi acara ini dan kami hormati juga  pejabat atau Pengurus NU Pusat dan Daerah yang hadir dalam acara ini. “ Saya harap kegiatan seperti ini tidak hanya di Gresik tapi bisa dilaksanakan di tempat la

Fakta Dan Sejarah Perjuangan NU Dan Benturan NU dengan Ormas Subversif

Image
Fakta Sejarah Benturan NU Dengan Ormas/Orpol (Subversif) 1. NU dengan Masyumi, yang bubar Masyumi 2. NU dengan PKI, yg bubar PKI 3. NU dengan PRRI/Permesta, yg bubar PRRI Permesta 4. NU dengan DI/TII, yg bubar DI/TII 5. NU dengan NII, yg bubar NII 6. NU dengan Gafatar, yg bubar Gafatar 7. NU dengan JI, yg bubar JI 8. NU dengan JAT, yg bubar JAT 9. NU dengan HTI, yg bubar HTI Masih Tidak Yakin Kalau NU Sebagai Penjaga Negara dan Agama….?? Masih Berani Benturan Dengan NU….?? Tidak riya’, hanya mempertegas kalau NU itu betul2 keramat… ANDA DIBUBARKAN? UMAT YANG MINTA! 1. Siapa yang pasang badan ketika Makam Rasulullah mau dimusnahkan pemerintah Arab Saudi yg Wahabi ? Jawabannya: NU, melalui Komite Hijaz yang dibentuk HadratusSyech KH.Hasyim Asy’ari dengan mengutus KH.Wahab Chasbullah. 2. Siapa yang berjuang menumpas penjajah Jepang? Jawabannya: NU, melalui barisan Hizbullah dan lainnya. 3. Siapa yang membumikan nama Indonesia dan mengusulkan Ir. Soekarno sebagai pemimpi

Nih 5 Potret Muslimah Cantik di Negara Minoritas Islam

Kapolda Banten ke Tokoh Islam: Yang Dibakar di Garut Merupakan Bendera HTI

Image
Kapolda Banten Brigjen Pol Teddy Minahasa Putra mendatangi kiai dan ulama sepuh se-Banten di Kawasan Kesultanan Banten Lama. Ia menjelaskan bahwa peristiwa pembakaran bendera dengan kalimat tauhid di Garut adalah bendera milik Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). “Berdasarkan hasil pemeriksaan, Wallahi, Demi Allah bahwa itu adalah bendera HTI,” kata Teddy Minahasa di kediaman kiai Tb Ahmad Syadzili Wasi, Kasemen, Kota Serang, Banten, Jumat (26/10/2018). Kepolisian meyakini bahwa bendera yang dibakar adalah milik HTI berdasarkan hasil pemeriksan kepolisian. Ia tidak ingin akibat peristiwa tersebut bergejolak sehingga mengancam persatuan umat. “Saya tegas bahwa yang dibakar di Garut itu bukan bendera tauhid. Itu bisa dipastikan dari pemeriksaan, saksi, pelaku yang mengibarkan bahwa itu adalah bendera HTI,” tegasnya. Menurutnya, HTI merupakan organisasi yang dilarang di Indonesia. Bukan hanya menurut kepolisian, ulama pun menurutnya menganggap bahwa HTI berbahaya bagi persatuan bangsa. “B

Ulama se-Banten Sepakati bendera yang dibakar di Garut adalah bendera milik HTI

Ulama se-Banten menyepakati bendera yang dibakar di Garut adalah bendera milik Hizbut Tahrir Indonesia ( HTI ). Di depan Masjid Agung Banten, tempat Sultan Maulana Hasanuddin dimakamkan, para ulama berjanji tak terprovokasi akibat peristiwa tersebut. Para ulama itu, antara lain Ketua MUI Banten AM Romli, Kiai Matin Syarqawi, Kiai kharismatik Abuya Muhtadi, tokoh pendiri sekaligus ulama Banten Embay Mulya Syarief, dan para pengurus MUI kabupaten/kota, menyepakati tiga hal. Pertama, bendera yang dibakar di Garut milik HTI , yang keberadaannya sudah dilarang di Indonesia. Kedua, para ulama di Banten mengajak sesama umat Islam menahan diri dan tidak terprovokasi peristiwa tersebut. “Kepada umat muslim di Indonesia agar saling menahan diri dan tidak terprovokasi,” kata AM Romli, yang diikuti puluhan ulama di Kasemen, Kota Serang, Banten, Jumat (26/10/2018). Ketiga, para ulama di Banten juga mengajak semua orang berkomitmen menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Ulama meminta warga berko

Dalam Aksi Bela Tauhid, Pendemo Tuntut Bubarkan Banser

Image
Massa Aksi Bela Tauhid mendatangi Kantor Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Jakarta Pusat, Jumat (26/10/2018). Awalnya, mereka berkumpul di kawasan Patung Kuda kemudian berjalan menuju kantor Menko Polhukam di Jalan Merdeka Barat. Pemantauan Poskotanews, unjuk rasa diikuti kaum pria, wanita, hingga anak-anak. Mereka mengenakan atribut yang bertuliskan kalimat tauhid. Ada yang membawa bendera bertuliskan kalimat tauhid, ada pula yang mengenakan syal yang bertuliskan kalimat yang sama. Banhkan, beberapa di antaranya juga memgang spanduk bertuliskan ‘ Bubarkan Banser ’. Pengunjuk rasa akan meminta Menko Polhukam , Wiranto, memerintahkan kepada jajaran kepolisian untuk mengusut tuntas kasus pembakaran bendera tauhid yang dilakukan tiga orang yang diduga sebagai anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdatul Ulama (NU) Garut, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Tak hanya itu, mereka juga meminta pemerintah untuk membubarkan Banser. from MUSLIM S

Membongkar UUD Negara Khilafah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Bagian I  

Image
  Tidak banyak yang tahu kalau Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sudah menyiapkan Undang-undang Dasar (UUD) Negara Khilafah, mereka sudah memutuskan bentuk negara, sistem pemerintahan, perangkat dan aparat negara dan pemerintahan yang jelas-jelas bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. UUD Negara Khilafah versi Hizbut Tahrir sudah diresmikan oleh Hizbut Tahrir Internasional, sebagai pusat partai politik internasional ini. Tulisan ini akan mengulas dan membongkar UUD Negara Khilafah Hizbut Tahrir bersumber dari kitab-kitab utama mereka yang disebut “mutabanni” (kitab adopsian). Namun sebelumnya saya ingin mengapresiasi siapa pun yang telah ikut menyebarkan tulisan saya sebelum ini “Membungkam Jubir Hizbut Tahrir, HTI di Pengadilan” baik menyebarkan melalui website, WA, facebook, twitter, instagram dll nya. Semoga usaha kita ini dicatat oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah Swt sebagai bentuk kecintaan kita pada Ibu Pertiwi, Indonesia yang kini dirongrong ole

Bendera hitam adalah bendera perang, bukan bendera “ummat”.

Image
Tulisan Gus Muhammad Ismael Al Kholilie ( Dzurriyat Syaikhuna Kholil bin Abdul Lathif Bangkalan ) yang saat ini menimba ilmu di Yaman Bendera hitam adalah bendera perang, bukan bendera “ummat”. Sejak kejadian pembakaran bendera tauhid di Garut beberapa hari lalu, saya tertarik untuk menelusuri lebih dalam tentang bendera hitam dalam kitab-kitab Hadits dan Syamail. Prof.Nadirsyah Hosen sebenarnya sudah punya tulisan mengenai masalah ini, tapi kurang mantap rasanya jika tidak ber-ijtihad sendiri dan cuma mengandalkan tulisan orang. Lagi pula kesimpulan Prof Nadir bahwa semua hadits yang berkaitan dengan panji hitam adalah hadits-hadits lemah saya rasa kurang tepat. Saya juga menelusuri apakah pembakaran bendera tauhid di dunia ini baru dilakukan di Indonesia oleh Banser beberapa hari yang lalu? Bagaimana dengan Yaman Utara tempat dimana bendera-bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid itu juga banyak tersebar sebagai atribut Al-Qaeda ? Berikut point-point yang bisa saya simpulkan :